NIM
: 15514068
Prodi
: Teknik Kelautan ITB
Mata Kuliah : Bahan Bangunan Laut
Dosen :
Eko Charnius S.T., M.T.
Sumber : http://boatindonesia.com/2011/10/penggunaan-konstruksi-fiberglass-dan-frp-di-kapal-boat/
Sumber : http://boatindonesia.com/2011/10/penggunaan-konstruksi-fiberglass-dan-frp-di-kapal-boat/
Kita banyak mendengar istilah kapal fiberglass
atau bahkan banyak orang secara singkat menyebutnya dengan istilah kapal fiber.
Kapal boat fiberglass dipakai untuk berbagai macam keperluan sesuai
dengan tujuan kegunaannya (kapal ikan, kapal penumpang, kapal pesiar, kapal
patroli, dll.).
Apa sebenarnya kapal fiberglass itu? Bagaimana
kapal fiberglass dirancang dan dibangun? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut kita harus terlebih dahulu melihat apa itu konstruksi fiberglass,
bahan-bahan apa saja yang membentuknya dan teknologi apa saja yang digunakan
untuk membangun sebuah kapal fiberglass.
Membahas soal fiberglass secara mendalam akan membawa kita
ke dalam ilmu kimia dengan istilah-istilahnya (hidrokarbon, polymer, polyester,
phenolic, vinylester, dll.). Namun karena tulisan ini bukan
diususun sebagai mata kuliah kimia, maka proses kimia dan istilah-istilahnya
akan dibahas secara sekilas sebagai dasar pengetahuan semata dan tidak secara
mendalam dan mendetail. Bagi yang tertarik dengan ilmu kimia, maka
masing-masing silakan melanjutkan dengan pencarian sendiri atas jawaban-jawaban
atas pertanyaan ‘kimiawi’ lebih lanjut.
Tulisan ini dibuat untuk membahas pemakaian konstruksi
fiberglass (dan FRP) di kapal boat secara umum, sedangkan tulisan
mengenai pembangunan kapal boat fiberglass akan disusun dalam tulisan terpisah.
Istilah
Fiberglass
Istilah fiberglass itu adalah penyederhanaan istilah
yang terdiri dari dua kata yaitu ‘fiber’ yang artinya serat dan ‘glass’
yang artinya kaca. Sesungguhnya fiberglass adalah salah satu jenis dari
bahan komposit yang merupakan paduan dari dua bahan yang mempunyai sifat fisika
dan kimia yang berbeda dimana perbedaan tersebut pun masih dapat terlihat
secara mikroskopik maupun makroskopik dalam paduan akhir material komposit
tersebut.
Apakah fiberglass yang banyak disebutkan sebagai bahan
lambung kapal terbuat dari paduan serat dan kaca? Jawabannya adalah tidak.
Istilah fiberglass yang sudah secara umum dipakai saat ini sebenarnya mewakili
istilah bahasa Inggris sebagai berikut:
- Fiberglass
Reinforced Plastic (FRP), yang jika diterjemahkan bunyinya adalah plastik
yang diperkuat oleh serat kaca.
- Glass-fiber
Reinforced Plastic (GRP), yang jika diterjemahkan bunyinya adalah juga
plastik yang diperkuat oleh serat kaca.
- Fiber-reinforced
Plastic atau Fiber-reinforced Polymer (FRP), yang jika diterjemahkan
bunyinya adalah plastik atau polymer yang diperkuat oleh serat.
Melihat pemakaian bahan komposit di kapal boat, maka
sebenarnya isitlah yang paling tepat adalah istilah FRP yang maksudnya
adalah Fiber-reinforced Plastic atau Fiber-reinforced Polymer. Untuk
lebih sederhana dan mudah dipahami (karena tulisan ini bukan mata kuliah
kimia), maka isitlah FRP yang akan digunakan adalah untuk Fiber-reinforced
Plastic karena secara umum material polymer juga banyak dikenal
sebagai plastik (walaupun karet misalnya, juga termasuk salah satu material polymer).
Plastik di dalam konstruksi FRP ini dalam wujudnya ada
dalam bentuk resin cair (umumnya jenis polyester, vinylester dan epoxy),
sedangkan seratnya bisa dibuat dari bahan gelas (umumnya jenis E-glass),
karbon, Kevlar (serat sintetis aramid), bambu, dll.
Sedangkan istilah fiberglass di kapal boat
sebaiknya hanya digunakan jika bahan kompositnya memang terdiri dari serat kaca
dan plastik.
Konstruksi
Fiberglass dan FRP
Sebagai
bahan komposit, FRP terdiri dari bahan dasar utama sbb :
- Serat penguat : kaca (E-glass),
karbon, Kevlar (serat sintetis aramid), bambu, dll.
- Resin (cair) : polyester,
vinylester dan epoxy
- Resin (cair) gelcoat : polyester,
vinylester dan epoxy
dan bahan
penunjang sbb:
- Katalis (MEKP, methyl ethyl
ketone peroxide)
- Pengeras (hardener)
untuk resin epoxy
- Pewarna (pigment)
- Pengental (filler)
Konstruksi FRP dibuat dengan mencampurkan serat
penguat dan resin dengan menggunakan cetakan yang sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Mengapa konstruksi FRP terdiri dari paduan serat
penguat dan resin sebagai dua material utama? Hal ini karena
masing-masing material mempunyai fungsi yang berbeda yaitu :
- Serat penguat : sebagai
kekuatan konstruksi.
- Resin konstruksi : sebagai
perekat serat penguat yang memberikan kekakuan bentuk dan juga kekedapan
air di kapal.
Bayangkan jika kita mencaoba membuat konstruksi FRP
dengan hanya serat saja, bagaimana membentuknya? Namun kalau hanya dengan resin
saja tidak akan ada kekuatannya. Jadi di sini dapat dilihat bahwa dalam
konstruksi FRP, serat penguat berfungsi sebagai pemberi fungsi kekuatan dan
resin sebagai pemberi fungsi kekakuan bentuk dan kekedapan air.
Ilustrasi konstruksi FRP dibanding dengan konstruksi
komposit pada beton bertulang baja adalah seperti gambar di bawah :
Pada
konstruksi beton bertulang baja, dapat dilihat bahwa semen adalah sebagai
pemberi fungsi kekakuan bentuk dan tulangan baja berfungsi sebagai pemberi
fungsi kekuatan.
Sedangkan pada konstruksi FRP, dapat dilihat bahwa
resin adalah sebagai pemberi fungsi kekakuan bentuk (dan juga kekedapan air
pada kapal boat) seperti halnya semen pada konstruksi beton bertulang baja dan
lapisan serat penguat berfungsi sebagai pemberi fungsi kekuatan seperti halnya
tulangan baja pada konstruksi beton bertulang baja . Mengenai bentuknya,
konstruksi FRP bisa dibentuk menurut cetakan sesuai keinginan.
Mengenai
wujud dari material penguat dari konstruksi FRP bisa dalam bentuk :
- Chopped
Strand Mat (CSM); berwujud sebaran serat yang relatif pendek dan
acak. Biasanya hadir dalam kode yang menyebutkan tiga angka di belakang
CSM, contoh CSM 300. Artinya adalah CSM dengan kepadatan 300 gram
per meter persegi (300 gr/m2).
- Woven
Roving (WR);
berwujud seperti anyaman dengan kelompok serat panjang yang relatif tebal.
Biasanya hadir dalam kode yang menyebutkan tiga angka di belakang WR,
contoh WR 600. Artinya adalah WR dengan kepadatan 600 gram per meter
persegi (600 gr/m2).
- Multi
Axial;
berwujud seperti anyaman dengan arah serat memanjang, melintang dan juga
menyilang.
- Fiber
Cloth;
berwujud seperti kain tipis.
Jadi untuk
selanjutnya di tulisan ini, istilah fiberglass akan diganti dengan FRP
agar lebih tepat penggunaannya.
Konstruksi
FRP di Kapal Boat
Kapal boat adalah suatu benda yang digunakan dalam
kondisi dinamis (bergerak, bergetar, beban yang berubah-ubah baik besaran
maupun arahnya) dan juga lingkungan yang tidak bersahabat (air dan udara
laut yang korosif, terik matahari, cuaca yang berubah-ubah). Selain itu kapal
boat juga mempunyai tuntutan-tuntutan tertentu dalam pengoperasioannya seperti
kecepatan, stabilitas, olah gerak, dll. Oleh karena itu, pemakaian konstruksi
FRP pada kapal boat haruslah memperhatikan hal-hal tersebut.
Konstruksi FRP pada kapal boat harus merupakan bagian
yang menjadi satu dan saling terkait dengan perencanaan, perancangan,
pembangunan dan pengoperasian kapal boat. Oleh karena itu, pembuatan
kapal FRP harus dilakukan oleh gabungan orang-orang yang memahami keterkaitan
kesemua faktor tersebut sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Benda-benda konstruksi FRP lain yang bukan kapal boat
tidak mempunyai tuntutan kondisi yang serupa dengan kapal boat, meskipun teknik
dasar-dasar pengerjaan konstruksi FRP-nya serupa. Apakah orang yang bisa dan
biasa mengerjakan konstruksi FRP untuk benda-benda selain kapal boat (kursi,
mainan anak-anak, tempat sampah, bak mandi, tangki air, dll.) lalu otomatis
mengerti sepenuhnya bagaimana penggunaan konstruksi FRP di kapal boat? Jawabannya
adalah tidak! Tapi keahlian dasar mereka dalam mengerjakan konstruksi
FRP (dengan catatan bahwa keahlian dasar tersebut didukung oleh pengetahuan
memadai akan konstruksi FRP) bisa dikembangkan dengan pelatihan yang baik untuk
ditingkatkan menjadi keahlian konstuksi FRP di kapal. Yang jelas , keahlian
pengerjaan konstruksi FRP di kapal boat tidak bisa didapatkan dengan cara
sulap, sihir atau dadakan. Semua harus jelas tahapannya.
Konstruksi
FRP di kapal boat yang baik adalah yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai
berikut :
- Lapisan
FRP yang memberikan kekuatan yang memadai; kekuatan di konstruksi FRP
adalah terletak pada susunan serat penguat (jumlah lapisan, jenis serat
penguat, dan pengaturan susunannya) dan bukan karena ketebalannya!.
Lapisan FRP yang tebal tapi disusun dari resin dan serat penguat yang
tidak tepat serta pengerjaan yang sembaranagan akan menghasilkan
konstruksi yang tebal, berat dan lemah (berbahaya!).
- Kekedapan
air yang baik;
kekedapan air diberikan oleh penggunaan resin yang tepat (jenis dan cara pencetakan)
akan menentukan kekedapan air tersebut.
- Ketahanan
cuaca yang baik;
ketahanan cuaca, terutama ketahanan terhadap sinar ultra violet dari
matahari yang diberikan oleh penggunaan gelcoat yang tepat (jenis
dan cara pelapisan).
- Kesatuan
antar lapisan yang kuat; konstruksi FRP terdiri dari beberapa lapisan
paduan resin dan serat penguat. Proses pengerjaan yang tidak tepat
tidak akan memberikan kesatuan antar lapisan yang kuat sehingga bahaya
delaminasi (pengelupasan sambungan antar lapisan) mengintai.
- Kesatuan
antar komponen konstruksi kapal FRP yang solid; dalam mempersatukan komponen
konstruksi kapal FRP, pengikat eksternal diperlukan (lem dan pengikat
mekanis seperti baut dan sekrup). Pengikatan-pengikatan tersebut harus
menggunakan bahan dan metode pengikatan yang tepat.
- Kerapian
pengerjaan yang baik; jika konstruksi FRP di kapal boat tidak
dikerjakan dengan rapi, maka keseluruhan kapal akan tidak enak dipandang
dan akan berpengaruh kepada nilai ekonomis kapal tersebut dan juga
kenyamanan manusia yang ada diatasnya.
Teknologi
Pembuatan Kapal Boat FRP
Dalam
pembuatan konstruksi FRP untuk kapal boat, pada dasarnya ada tiga jenis
pekerjaan utama yaitu :
- Pembuatan cetakan
- Pencetakan FRP
- Penggabungan komponen
konstruksi (lambung, geladak dan bangunan atas)
- Penyelesain akhir
Pembuatan Cetakan; cetakan diperlukan untuk tujuan mendapatkan bentuk
konstruksi FRP yang diinginkan. Cetakan bisa dibuat untuk pemakaian berulang
kali (cetakan permanen) dan juga pemakaian terbatas (cetakan tidak permanen).
Cetakan permanen akan lebih ekonomis jika digunakan
untuk pembuatan kapal boat dengan jumlah banyak agar biaya investasi pembuatan
cetakan bisa disebar merata ke jumlah kapal yang dibuat agar harga akhir kapal
lebih kompetitif. Sedangkan cetakan tidak permanen hanya dipakai untuk kapal
yang dibuat dalam jumlah terbatas.
Pencetakan FRP; proses pencetakan adalah dengan cara menuangkan
campuran resin cair siap cetak (resin polyester/vinylester +
katalis, atau epoxy + pengeras epoxy) ke atas lembaran serat
penguat yang sudah ditata di atas cetakan.
Jenis-jenis cara pencetakan adalah sebagai berikut:
- Hand
lay-up :
dicetak dengan tangan dengan cara resin cair dilumuri dengan kuas dan
ditekan merata ke serat penguat yang sudah ditata di cetakan dengan
menggunakan penekan roll
- Spray up: resin dan serat
kaca (dalam hal ini Chopped Strand Mat/CSM) disemprotkan dengan
menggunakan alat khusus secara bersamaan ke atas cetakan.
- Vacuum
Infusion :
resin disedot ke dalam vacuum bag (kantong kedap udara) yang
membungkus cetakan yang sudah terdapat serat penguat yang ditata.
Penggabungan Komponen Konstruksi Utama; komponen konstruksi kapal boat
yang terutama adalah lambung (hull), geladak (deck), bangunan
atas (deckhouse/superstructure) dan sekat (bulkhead).
Penggabungan antar komponen tersebut dilakukan dengan cara yang berbeda-beda,
yaitu dengan cara-cara sebagai berikut :
- Pengikatan
lem dan pelapisan FRP pada sambungan; ini biasanya untuk penggabungan sekat dan
lambung.
- Pengikatan
lem dan mekanis (baut dan sekrup); ini untuk penggabungan antara lambung dan
geladak serta bangunan atas.
Penyelesaian Akhir; penyelesaian akhir (finishing) adalah untuk
memberikan hasil permukaan lapisan FRP bagian luar yang prima dan juga
pengecatan (bagian bawah air untuk cat anti fouling) sesuai dengan
keperluan. Ini dilakukan untuk tujuan memperbaiki lapisan FRP bagian luar
yang kurang sempurna (penghalusan) dan juga pemolesan agar lapisan terlihat
bersih dan mengkilap.
Kondisi
Penentuan Harga Kapal Boat FRP di Pasar Indonesia
Di Indonesia ini terkadang ditemukan kapal FRP dengan
ukuran utama dan spesifikasi yang sama namun ditawarkan oleh produsen dan/atau
penjual dengan harga yang jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Mengapa
demikian? Salah satu penjelasannya mungkin disebabkan karena ketidaksamaan
pemahaman akan kriteria-kriteria konstruksi FRP di kapal boat sehingga harga
menjadi satu-satunya ‘bahasa’ yang dimengerti baik oleh produsen dan juga
pembeli. Jika harga adalah satu-satunya kriteria penentu kualitas kapal maka
kesimpulan yang didapat bisa sangat menyesatkan.
Harga seharusnya menjadi cerminan dari efisiensi biaya
produksi yang bertanggung jawab dan keuntungan usaha yang wajar tanpa
mengorbankan kualitas konstruksi FRP pada kapal boat. Untuk mengetahui berapa
harga sebenarnya dari produk kapal boat FRP yang ditawarkan oleh produsen
dan/atau penjual, ada baiknya jika calon pembeli bisa berkonsultasi dengan
konsultan perancangan kapal boat yang kompeten sehingga spesifikasi kapal yang
sesungguhnya bisa dibedah bersama-sama antara calon pembeli dan konsultan
tersebut untuk mengetahui nilai kapal yang sebenarnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menambah
informasi umum mengenai penggunaan konstruksi FRP di kapal boat. Kapal boat
FRP, jika dibuat dengan baik dan benar, maka akan memberikan kenyamanan,
kemudahan dan keselamatan, bagi penggunanya. Namun jika sebaliknya, maka
akan membawa ketidaknyamanan, kesulitan bahkan marabahaya yang
membahayakan pengguna dan lingkungan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar