NIM
: 15514068
Prodi
: Teknik Kelautan ITB
Mata Kuliah : Bahan Bangunan Laut
Dosen :
Eko Charnius S.T., M.T
Sumber : http://kitabersamadunia.blogspot.co.id/2013/05/pengaruh-temperatur-terhadap-kuat-tekan.html
Sumber : http://kitabersamadunia.blogspot.co.id/2013/05/pengaruh-temperatur-terhadap-kuat-tekan.html
Beton terdiri atas agregat, semen dan air yang dicampur bersama-sama dalam
keadaan plastis dan mudah untuk dikerjakan. Karena sifat ini menyebabkan beton
mudah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan pengguna. Sesaat setelah
pencampuran, pada adukan terjadi reaksi kimia yang pada umumnya bersifat
hidrasi dan menghasilkan suatu pengerasan dan pertambahan kekuatan.
Sifat-sifat beton pada umumnya dipengaruhi oleh kualitas bahan, cara
pengerjaan, dan cara perawatannya. Karakteristik semen mempengaruhi kualitas
beton dan kecepatan pengerasannya. Gradasi agregat halus mempengaruhi
pengerjaannya, sedang gradasi agregat kasar mempengaruhi kekuatan beton.
Kualitas dan kuantitas air mempengaruhi pengerasan dan kekuatan
Pada saat keras, beton diharapkan mampu memikul beban sehingga sifat utama
yang harus dimiliki oleh beton adalah kekuatannya. Kekuatan beton terutama
dipengaruhi oleh banyaknya air dan semen yang digunakan atau tergantung pada
faktor air semen dan derajat kekompakannya. Adapun faktor yang mempengaruhi
kekuatan beton adalah perbandingan berat air dan semen, tipe dan gradasi
agregat, kualitas semen, dan perawatan (curing).
Beton pada dasarnya tidak diharapkan mampu menahan panas sampai di atas
250º C. Akibat panas, beton akan mengalami retak, terkelupas (spalling),
dan kehilangan kekuatan. Kehilangan kekuatan terjadi karena perubahan komposisi
kimia secara bertahap pada pasta semennya. Selain itu, panas juga menyebabkan
beton berubah warna. Bila beton dipanasi sampai suhu sedikit di atas 300 º C,
beton akan berubah warna menjadi merah muda. Jika di atas 600 º C, akan menjadi
abu-abu agak hijau dan jika sampai di atas 900 º C menjadi abu-abu. Namun jika
sampai di atas 1200̊ º C akan berubah menjadi kuning. Dengan demikian, secara
kasar dapat diperkirakan berapa suhu tertinggi selama kebakaran berlangsung
berdasarkan warna permukaan beton pada pemeriksaan pertama.
Kuat tekan beton yakni besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda
uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin
tekan. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu sebuah struktur di mana
semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, maka semakin tinggi
pula mutu beton yang dihasilkan.
Kekuatan
tekan karakteristik σ'bk dihitung σ'bk = σ'bm - 1,64 dengan taraf signifikan
5%. Adapun factor lain yang dapat mempengaruhi mutu kekuatan beton sepertI:
1. Proporisi
bahan penyusun
2. Metode
pencampuran
3. Perawatan
4. Keadaan pada
saat pengecoran
Beton Kelas I adalah beton untuk pekerjaan- nonstrukturil. Untuk
pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus. Pengawasan mutu hanya dibatasi
pada pengawasan ringan terhadap mutu bahan-bahan, sedangkan terhadap kekuatan
tekan tidak disyaratkan pemeriksaan. Mutu beton Kelas I dinyatakan dengan
Bo.
Beton Kelas II adalah beton untuk pekerjaan strukturil secara umum.
Pelaksanaanya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah
pimpinan tenaga ahli. Beton Kelas II di bagi dalam mutu standar: Bl, K125,
K175, dan K225. Pada mutu B1, pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan
sedang terhadap mutu bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak disyaratkan
pemeriksaan. Pada mutu K125, K175, dan K225, pengawasan mutu terdiri dari
pengawasan yang ketat terhadap mutu bahan dengan mengharuskan pemeriksaan kuat
tekan beton secara kontinyu.
Beton Kelas
III adalah beton untuk pekerjaan strukturil dimana di pakai mutu beton dengan
kekuatan tekan karakteristik yang lebih tinggi dari 225 kg/cm². Pelaksanaanya
memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga ahli.
Disyaratkan adanya laboratorium beton dengan peralatan yang lengkap yang
dilayani oleh tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan mutu beton secara
kontinyu. Mutu beton kelas III dinyatakan dengan huruf K dengan angka di
belakangnya yang menyatakan kekuatan karakteristik beton yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar